BUTON, FAKTASULTRA.ID – Antisipasi kelangkaan minyak goreng di bulan Ramadan, membuat anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa bersama warga Desa Wabula, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara membuat minyak goreng dari kelapa.
Anggota TNI dan Polri ini kemudian membuat beberapa kelompok dari warga desa sebagai tim pembuat minyak goreng kelapa.
Bhabinkamtibmas Polsek Wabula, Bripka La Sahari dan Babinsa Wabula, Serda Nazam, menyatakan kelompok ini dibuat karena melihat minyak goreng saat ini semakin mahal dan mulai langka di pasaran.
“Awalnya kami melihat langkanya minyak goreng dan berimbas kepada desa binaan kami berdua, sehingga saya bersama pak Babinsa, Serda Nazam, berdiskusi dengan kepala desa, bagaimana menumbuhkan kembali minat warga untuk membuat minyak goreng sendiri,” kata Bripka La Sahari, Senin (28/3/2022).
Desa wabula yangberada di tepi pantai ini selain merupakan desa yang penduduknya nelayan juga merupakan desa dengan penghasil kelapa.
“Kami berdiskusi karena mendekati lebaran bisa semakin langka ini minyak, sehingga kami sepakat membuat tim kelompok-kelompok pembuat minyak yang anggotanya ibu-ibu PKK semua,” ujar Sahari.
Tim tersebut terbagi dalam empat kelompok yang disebar dalam wilayah desa wabula sendiri dan sekitarnya.
Untuk bahan baku kelapa juga sangat mudah didapatkan karena kelapa banyak tumbuh disekitar rumah dan juga di kebun warga.
Sebagai langkah awal, tim tersebut telah membuat minyak goreng dengan menggunakan 100 biji kelapa yang dimasak di rumah warga.
Selanjutnya secara bergotong royong, warga mulai mengupa kelapa dan diparut kemudian diambil santannya lalu dimasak.
Setelah sekitar 3-4 jam dimasak, santan tadi berubah menjadi minyak goreng 30 botol ukuran 0,6 liter.
“Tahap awal ini, kami bagikan dahulu kepada kelompok-kelompok, nanti dilihat kalau mendekati lebaran dan hasilnya mulai banyak kami akan bagikan ke warga juga,” ucap Serda Nazam.
Sementara itu, Hartika, warga Desa Waula, mengatakan, dibentuknya kelompok pembuat minyak goreng ini sangat membantu bagi warga.
“ Kami membuat minyak goreng kelapa ini supaya ibu-ibu desa wabula dapat menghemat biaya harga minyak goreng,” kata Hartika.
Menurut Hartika, harga minyak goreng di desa wabula saat ini mahal sekali mengalami hingga tiga kali lipat dari harga sebelumnya.
Ia menambahkan, dalam sebulan kelompok ini dapat membuat minyak goreng kelapa sebanyak 8 – 9 kali.
Kapolsek Wabula, Ipda Al Muhalid, menyampaikan, dengan mahalnya minyak goreng agar warga mewaspadai dan tak percaya terhadap isu-isu minyak goreng yang tak benar.
“Alhammdulillah, kami di kecamatan Wabula ini, untuk pasokan minyak goreng masih mencukupi. Namun untuk mengantisipasi kelangkaan kami sudah membuat kelompok masyarakat bagaiman memanfaatkan pohon kelapa bisa menjadi minyak goreng,” kata Muhalid