Memberitakan Dengan Fakta
BUTON  

Manfaatkan Pekarangan Rumah, Ibu Diharapkan Jadi Pelopor Gizi Keluarga

Manfaatkan Pekarangan Rumah, Ibu Diharapkan Jadi Pelopor Gizi Keluarga

BUTON, FAKTASULTRA.ID – Dinas Ketahana Pangan Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara mengajak masyarakat di daerah itu menerapkan konsep pemanfaatan lahan pekarangan. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan pertanian yang tangguh dan kesejahteraan keluarga.

“Konsep ini memanfaatkan pekarangan lingkungan ddengan tujuan untuk pemenuhan pangan dan gizi serta meningkatkan pendapatan keluarga melalui partisipasi para Ibu-ibu,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buton, La Lodi, Kamis (03/02/2022).

Menurut dia, apabila lahan pekarangan dimanfaatkan dengan baik maka segala persoalan perekonomian akan dapat diatasi, bahkan dengan cara itu bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Lahan luas apabila tidak dimanfaatkan dengan baik maka sangat sayang sekali, padahal itu adalah salah satu usaha yang dapat menambah penghasilan,” katanya.

Sejauh ini, pihaknya juga terus mensosialisasikannya banyak yang telah dihasilkan, mulai dari buah, sayuran, jagung, cabai dan banyak lainnya.

Ia mengatakan memanfaatkan pekarangan rumah dengan berbagai jenis tanaman pangan berguna untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat akan gizi dan menjadikan lingkungan rumah bersih serta nyaman.

Menurutnya, pemanfaatan pekarangan rumah bisa dengan menanam sayur mayur dan jenis tanaman pangan lain yang berumur pendek.

“Dengan menanam sayuran dan pangan lainnya sendiri, kesehatan masyarakat akan lebih terjamin, juga bagaimana mendekatkan pasar, mendekatkan gizi dan pendapatan di depan rumah,”katanya lagi.

Saat ini lanjut dia Pengembangan konsep ini dilakukan di Siotapina, Sumber Sari, Gunung Jaya dan Kuraa yang didukung Pemdes dan Masyarkatnya.

Dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) ini diharapkan agar ibu jadi pelopor gizi keluarga bahkan sebelumnya pendapatan satu kelompok hanya 30 orang kini bertmabah jadi 40 orang.

“Pertanian saat ini dapat melakukan panen setiap saat asalkan ada sumber irigasi berbeda dengan pertanian lampau yang masih mengharapkan air hujan,”katanya.

Tinggalkan Balasan