BUTON, FAKTASULTRA.ID – Buton Bakal menjadi salah satu daerah yang dikunjungi tim Misi Muhibah Budaya Jalur Rempah Warisan Dunia pada juli mendatang.
Hari ini Selasa (15/02/2022) tim Muhibah Budaya Jalur Rempah melakukan audiens dengan Bupati Buton drs La Bakry M.Si, Kajari Buton, dan Dinas Kebudayaan Kabupaten Buton.
Koordinator Misi muhibah budaya jalur rempah, Yusmawati mengatakan misi ini digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan dengan menggelar Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022.
Kegiatan yang dilakukan untuk menyiapkan Jalur Rempah sebagai Warisan Budaya. ini akan berlangsung selama satu bulan. Dimulai dari Surabaya, Makassar, Baubau, Buton, Ternate, kupang dan Banda.
“Jadi ada enam titik yang akan dikunjungi dalam Muhibah budaya jalur rempah ini, selama sebulan”terang Yusma ketika ditemui, Selasa (15/02/2022).
Misi ini lanjut dia untuk membangun ekosistem budaya rempah dimana sejak zaman dulu Indonesia jaya akan rempah-rempahnya, melalui Muhibah Budaya Jalur Rempah akan dicatatkan di Unesco sebagai warisan budaya dunia.
Jalur Rempah pernah mengharumkan Nusantara dan menjadi pemain penting serta pemasok utama dalam perdagangan dunia.
“Melalui muhibah budaya ini akan dicatat di Unesco sebagai Warisan Budaya dunia, saat ini Indonesia menempati urutan ke 9 negara penghasil rempah terbanyak di dunia,”katanya.
Dijelaskannya misi ini akan diikuti 40 orang laskar budaya perwakilan dari 34 Provinsi yang ada di Indonesai akan mempromosikan semua kegiatannya selama pelayaran di Indonesia.
Muhibah Budaya ini akan melakukan pelayaran menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewa Ruci, yang membawa pemuda pemudi pilihan dari 34 provinsi untuk napak tilas jalur rempah Nusantara. Pelayaran ini akan menyusuri titik-titk Jalur Rempah Nusantara di antaranya di wilayah Indonesia timur terdapat 6 titik yang dipilih pada tahun 2022.
“Misi ini akan memperkenalkan lagi jalur rempah nusantara, dampak kedepannya
Selain dicatatkan di Unesco sebagai warisan budaya dunia juga pada sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat yang dulu jaya dengan rempah-rempah dan hari ini diangkat kembali mudah-mudahan berjaya lagi,”harapnya.
Sementara itu Kepala BPCB dari Kemendikbud Wilayah Maksasar Laode Aksa mengatakan 40 laskar budaya ini pesertanya anak milleniel kegiatannya nanti akan beraudiens dengan Buapti dan Disbud juga survei salah satu wilayah maritim di Kampung Bajo Bahari, juga aspal Buton.
“Misi ini akan bertolak tanggal 1 juni saat hari lahirnya pancasila,star dari Surabaya, tiba di Makssar tanggal 4-5 juni dan kemudian lanjut di Baubau dan Buton, di Buton akan mengunjungi aspal, rumah bajo , kuliner rempah,”katanya lagi.
Peserta nantinya akan mengkampanyekan jalur rempah di kalangan millenial saat kembali ke daerahnya. “Kita akan memperkenalkan ini, karena saat ini generasi millenial lebih condong ke makanan cepat saji padahal kuliner Indonesia lebih baik bahkan pernah jaya,”ujarnya.
Kadis Kebudayaan Buton Laode Syamsuddin mengatakan tim Muhiba Budaya Jalur Rempah akan tiba bertepatan dengan perhelatan festival Budaya Buton yang di gagas Bupati Buton Drs La Bakry M.Si, Kajari Buton Ledrik V.M. Takaendengan, SH., MH dan Kapolres Buton AKBP Gunarko SIK M.Si pada juni mendatang.
“Pada bulan juli nanti Bupati akan menggelar festival Budaya “Buton Panggil Pulang”, dan tim muhibah budaya ini akan mampir di Buton,”ujarnya.
Dijelaskannya pada zaman dulu Buton teecatat salah satu daerah yang menghasilkan rempah-rempah sehingga saat muhibah budaya 2022 Buton akan menjadi salah satu daerah yang dikunjungi tim muhibah ini.
Kata dia lagi ada beberapa agenda budaya nantinya yang akan dikunjungi tim muhibah ini, selain memperkenalkan kuliner budaya juga mengunjungi kampung bajo bahari, kampung tenun dan aspal Buton.
Dia berharap dengan adanya kunjungan ini Buton akan semakin dikenal bukan hanya dampak pariwisatanya namun ekonomi masyarakat diharapkan meningkat.