Memberitakan Dengan Fakta

Seorang Guru SD di Buton Diduga Menghukum Belasan Siswanya dengan Memberi Makan Sampah

Seorang Guru SD di Buton Diduga Menghukum Belasan Siswanya dengan Memberi Makan Sampah

BUTON, FAKTASULTRA.ID – Seorang guru sekolah dasar di Desa Wining, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, berinisial MS diduga menghukum belasan muridnya dengan memberikan makan sampah plastik.

Akibatnya, sebagian siswanya mengalami trauma dan takut untuk masuk sekolah kembali di SDN 50 Buton.

“Tak mau ke sekolah, gurunya jahat. Dia ambil sampah dan kasih makan kami,  suruh kasih masuk dalam mulut,” kata seorang korban inisial DS saat ditemui di rumahnya, Rabu (26/01/2022).

Peristiwa ini terjadi di sekolah SDN 50 Buton, Jumat (21/01/2022), saat itu guru MS sedang mengajar di kelas 4.

Saat mengajar, murid  kelas 3A ribut karena guru kelasnya belum datang. Oknum guru tersebut kemudian datang mengimbau kepada murid kelas 3A untuk tidak ribut.

Karena ribut kembali, MS kemudian datang kembali kedalam kelas 3A sambil menutup pintu kelas .

“Ada 16 orang dikasih makan. Sampah itu dia ambil dari tempat sampah, sampah plastik,” ujar DS.

Orangtua DS, Florentinus Leda, mengaku anaknya DS tidak mau sekolah karena masih trauma.

“Sangat menyesalkan, kenapa ada guru seperti itu.  Seharusnya guru itu mendidik,” ucapnya.

Ia mengaku anaknya DS tidak menceritakan yang dialaminya kepadanya, namun ia ketahui dari para orangtua siswa lainnya.

Florentinus berencana akan melaporkan peristiwa yang dialami anaknya ke Polres Buton.

Sementara itu, perwalian guru SDN 50 Buton, Musrianto, membenarkan adanya peristiwa seorang oknum guru menghukum siswanya dengan memberikan makan sampah.

“Kami sudah menegur kepada yang bersangkutan, di situ saat ada mediasi, bahwa guru yang bersangkutan khilaf dan menyesal melakukan itu dan merasa bersalah dengan tindakan yang dilakukan dan berjanjian tidak akan mengulanginya lagi,” kata Musrianto.

Ia menjelaskan dari pengakuan muridnya, sampah itu diambil dari dalam bak sampah, namun belum terkontaminasi dengan smpah lainnya.

“Hanya digaris bawahi, kalau sampah itu umum, saya sampaikan yang diberikan itu kulit dari snack, dan itu belum terkontaminasi atau bercampur dengan sampah lainnya karena masih bagian diatas,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan