Memberitakan Dengan Fakta
BAUBAU  

Cuaca Ekstrem, Benteng Keraton Buton Longsor Tertimpa Pohon Kelapa

Cuaca Ekstrem, Benteng Keraton Buton Longsor Tertimpa Pohon Kelapa

BAUBAU, FAKTASULTRA.ID – Cuaca ekstrem yang melanda kota Baubau beberapa hari terakhir menjadi pusat perhatian bagi masyarakat yang riskan akan kondisi alam di kota semerbak saat ini. Curah hujan tinggi disertai angin kencang menyebabkan beberapa kerusakan infrastruktur hingga longsor pada cagar budaya benteng Keraton Buton, pada Senin (6/12) pagi.

Ketua Media Center Benteng Keraton Buton Atau Ketua Yayasan Peduli Benteng Keraton Buton Wawan Erwiansyah saat dikonfirmasi media mengatakan longsornya konstruksi benteng diperkirakan akibat tertimpa pohon kelapa yang tumbang saat hujan.

“Kejadian sekitar pukul 06.30 Pagi.
Pas di Bastion Tanailandu antara Lawana Bariya dan Lawana Burukene. Hari ini akan
mulai dibersihkan oleh pihak BPCB. Melihat sisa strukturnya rawan akan runtuh kembali jika tidak segera diperbaiki,” jelasnya saat dihubungi via messenger, Selasa (7/12/2021).
Dilokasi Ini Ada Dua Jalur Jalan.

Menurut Wawan kondisi di sekitar lokasi pada bagian dalam dipastikan aman namun bagian luar benteng pada jalan jalur luar dikhawatirkan akan terjadi kerusakan lanjut jika tidak diperbaiki.

“Untuk kewenangan perawatan dan perbaikan sebenarnya kewenangan BPCB Sesuai UU Cagar Budaya. Karena di Sultra belum ada BPCB sendiri maka dalam hal ini Pemda bisa juga turun tangan lewat Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan,” terangnya.

Di sisi lain konsultan EO bidang ekonomi kreatif, Ade Muftin juga ikut menanggapi ambruknya benteng Keraton yang tersebar di medsos. Ia mengharapkan pemkot dan Balai pelestarian budaya dapat bekerja sama dalam memperhatikan pohon-pohon di dalam benteng yang bisa membahayakan dan merusak fasilitas cagar budaya.

“Selayaknya tidak hanya saat musim ekstrem baru diperhatikan. Tetapi hal ini juga menjadi perhatian kita semua karena Benteng Keraton Wolio adalah aset yang tiada terhingga nilainya yang merupakan titipan dari leluhur. Ini perlu dilestarikan, dijaga dan disosialisasikan agar menjadi tujuan wisata berskala internasional,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan