Memberitakan Dengan Fakta
BUTON  

Temui Massa, Bupati Buton Minta Waktu Menyelesaikan Masalah Wabula dan Wasuemba

Temui Massa, Bupati Buton Minta Waktu Menyelesaikan Masalah Wabula dan Wasuemba

BUTON, FAKTASULTRA.ID – Tak kunjung ditemui Bupati Buton drs La Bakry M.Si dikantor Bupati, massa dari masyarakat Wabula akhirnya mendatangi Bupati Buton di rujabnya, Senin (11/10/2021).

Sekira pukul 14.00 Wita perwakilan massa berjumlah 10 orang akhirnya ditemui Bupati Buton diaula rujab Bupati Buton, hadir Kapolres Buton AKBP Gunarko SIK M.Si, Kasat Pol PP Juriadin, Kepala Kesbang Pol Drh. Muhamad Zamni, M.Si

“Permintaan parabela dan tokoh masyarakat juga masyarakat Wabula agar oknum yang sengaja memprovokasi masyarakat segera ditindaki,”ujar yang mewakili parabela Desa Wabula Ama La Momi.

Ia menyampaikan Aspirasi yang dibawanya buntut dari rentetan permasalahan yang terjadi di Desa Wabula dan Wasuemba akhir-akhir ini.

“Kami menduga ada beberapa ASN yang menjadi provokator dan itu harus di evaluasi,”pintanya.

Kata dia akibat masalah ini banyak rentetan kejadian di Wabula hingga ada warga yang diduga menghina istri mantan Parabela dengan menyebutnya lale (bangkai) hingga menyebut warga lalat.

Kata dia seluruh elemen masyarakat Wabula ingin bergerak dan untuk menghindari hal-hal yang sifatnya anarkis maka hanya sebagian saja yang hadir disini.

“Jika tidak segera ditindaki dikwatirkan pasti akan terjadi benturan fisik,”katanya.

Salah satu tokoh masyarakat Wabula Agus juga mengatakan Wabula dan Wasuemba sebenarnya tidak ada konflik sosial jika kedua tokoh duduk bersama begitu juga dengan konsisensi dari tokoh pemudanya.

“Hari ini kami sepakat akan damai tapi sebulan kemudian akan dilanggar lagi,”katanya.

Ada oknum lanjut dia yang selalu berpikir agar masyarakat harus bertikai/chaos dan ini harus ditindaki.

Untuk itu dengan tegas ia meminta kepada Bupati Buton agar masukan dan tuntutan dari tokoh adat, parabela dan masyarakat harus segera ditindak lanjuti Bupati Buton.

Ketika menemui perwakilan massa dari Desa Wabula Bupati Buton Drs La Bakry M.Si menyampaikan permohonan maafnya  karena tidak bisa menemui massa di kantor Bupati, pasalnya ada Gubernur Sultra yang lagi berduka sehingga harus mendampingi Gubernur.

“Secara etika saya tidak boleh meninggalkan Gubernur, maka saya meminta perwakilan masyarakat untuk bertemu dengan Bupati di rujab,”katanya.

Dijelaskannya Wabula dan Wasuemba tidak bisa dipisahkan pasalnya kakek/nenek kedua daerah ini masih bersaudara, walaupun yang namanya manusia adam dan hawa saja dibisik agar bertikai.

“Wabula dan Wasuemba semua satu ompu (nenek), semua bersaudara saya yakin masalah ini ada solusinya, kasih saya waktu untuk mengurai ini,”pintanya.

Hari ini lanjut dia negara lain sudah naik di bulan menciptakan inovasi -inovasi baru dan mereka kompak sehingga berkembang cepat.

“Saya berharap kita bisa menahan diri, Bupati tidak bisa pro satu pihak di Wabula atau Wasuemba harus sama,”katanya.

Dia juga meminta agar warga menghargai pengorbanannya dan Pak Umar yang sudah membangun Wabula, jika dirusak dan tidak saling mendukung semua yang dilakukan akan sia-sia.

“Hidup ini singkat saja jangan ada ucapan/niat kita yang terbesit untuk mencelakai orang, saya sudah tangkap maksudnya ini, akan segera diakomodir dan selesaikan persoalannya,”katanya.

Dia juga menambahkan adanya persoalan itu bagian dari dinamika di masyarakat jika berhasil ditangani maka akan maju jika dirusak akan terejembak semua.

Kecamatan Wabula sudah diangkat keangungan budaya bahkan masuk Desa Wisata, hal itu tidak boleh dirusak semua warga harus saling menghargai.

“Masalah ini harus selesai dengan kepala dingin tidak boleh ada yang celaka berkaitan dengan kebijakan pemerintah itu lain lagi begitu juga soal adat, saya yakin kalau dengan itikad baik masalah ini akan selesai,”tandasnya.

Kapolres Buton AKBP Gunarko SIK.M.Si mengatakan turut prihatin dengan masalah yang terjadi di Wasuemba dan Wabula akhir-akhir ini diduga akar permasalahannya dari adat dan diusulkannya agar bisa ditengahi dari Kesultanan Buton.

“Berkaitan dengan penghasutan, penghinaan ada hukum formal yang mebgatur jika tidak bisa diselesaikan dengan duduk bersama, silahkan melapor ke Polres yang penting saksinya jelas, berbuat apa dan ngomong apa oknumnya harus jelas,”tandasnya

Dia juga mengucapkan terimakasih kepada warga yang sudah menahan diri menjaga kamtibmas dengan baik. “Jangan ada kekerasan yang lmkalah jadi abu dan menang jadi arang.

“Harusnya Wabula dan Wasuemba tidak bisa dipisahkan dalam memutuskan ini Bupati meminta waktu, harus banyak pertimbangan,”katanya.

Usai menemui Bupati Buton sekira pukul 15.45 Wita ratusan warga Wabula yang datang di rujab Bupati Buton langsung membubarkan diri dan kembali kedaerahnya.

Tinggalkan Balasan