Memberitakan Dengan Fakta

Sekda Baubau Upayakan Intervensi di Sektor Pertanian Untuk Sejahterakan Petani

Sekda Baubau Upayakan Intervensi di Sektor Pertanian Untuk Sejahterakan Petani

BAUBAU, FAKTASULTRA.ID – Pemerintah kota Baubau terus melakukan upaya intervensi terhadap kesejahteraan masyarakat khususnya petani dalam dua tahun terakhir ini sudah terjadi geliat yang luar biasa.

Apalagi, beberapa fasiltas yang disiapkan oleh Pemkot Baubau yakni di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) telah menjadi role model bagi Pemkot Baubau guna menyadarkan masyarakat soal pemanfaatan lahan pekarangan.

Hal ini diungkapkan Sekda Kota Baubau Roni Muhtar, M.Pd saat mewakili Wali Kota Baubau pada kegiatan panen bersama dan pencanangan tanaman buah naga percontohan BPP Betoambar Senin (25/10/2021).

Ternyata menurut Roni Muhtar, dengan bertekad yang luar biasa, kemauan yang tinggi semangat yang luar biasa, tanah atau lahan yang tadinya tidak subur namun dikarenakan diperlakukan secara khusus yang merupakan upaya dan kerja keras penyuluh pertanian menjadi lahan yang sangat subur termaksud tempat tumbuhnya pohon naga  dan buah-buah lainnya.

“Khusus untuk para penyuluh pertanian saya kira ini sesuatu yang luar biasa dan saya mewakili Wali Kota Baubau menyampaikan terima kasih atas upaya dan peran menjadikan tempat ini sebagai role model. Dan moga warga yang tinggal di kawasan ini dan masyarakat lainnya dan seluruh masyarakat pelosok Baubau yang berminat untuk bertani bisa menjadikan tempat ini sebagai tempat belajar,”ujarnya.

Ditambahkan, beberapa hari lalu pihaknya juga ikut menyaksikan secara langsung panen bawang merah dimana sesuai penjelasan petani bahwa bawang merah  tersebut untuk 1 hektar produksinya mencapai 10 ton. Kemudian,  harga  bawang merah di pasaran mencapai per kg sekarang ini Rp 20  ribu sehingga tinggal dikalikan saja berapa hasilnya itu untuk 1 kali tanam.

Sedangkan, untuk 1 hektar itu bisa ditanami 3 periode minimal,, bisa tanam bawang merah kemudian tumpang hilir dengan tanaman lainnya. 3 kali tanam 1 hektar bawang merah lalu kemudian tomat, lalu kemudian cabe. Sehingga, sungguh luar biasa penghasilan petani bawang merah.

“Untuk itulah, tidak perlu lagi berpikir untuk menjadi ASN bila hasil dari pertanian baik. Apalagi, lahan seperti di Kecamatan Sorawolio luar biasa dan sudah ditetapkan menjadi satu kawasan sebagai tempat penanaman hotikultura tentu penanaman hotikultura ini harus dibarengi dengan secara intergral dengan  taman lainnya yang bisa ditangani oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan,” ucap Roni.

“Kalau sudah di mapping kawasan surawolio ada tanaman hotikultura jagung dan yang lainnya maka bayangan kita dan harapan kita seperti yang terjadi di Pondidaha ada tempat persinggahan makan jagung maka bukan sekedar harapan tapi bisa di wujudkan di Kecamatan Surawolio. Tapi ada dulu jagungnya dan makanya itu 2022 Insya Allah pagu anggaran pertanian dinaikkan karena OPD yang bersentuhan langsung dengan kemakmuran masyarakat,”tegasnya.

 

Tinggalkan Balasan