BUTON, FAKTASULTRA.ID – Cegah lahirnya anak kerkebutuhan khusus, Pemerintah Daerah Kab.Buton bekerja sama dengan UPTD Penanganan siswa berkebutuhan khusus Dinas Pendidikan dan Kebudalyaan Provinsi Sultra menggelar sosialisasi di aula kantor Bupati Buton, Kamis (14/10/2021)
Kepala UPTD Penanganan siswa berkebutuhan khsuus Dinas Pendidikan dan Kebudalyaan Provinsi Sultra Nurhaerani Haeba S.Psi, M.Si, M.Psi, Psikolog mengatakan Kehadiran UPTD inu untuk menyampaikan UPTD siswa berkebutuhan khusus ini hadir sejak tahun 2014 ini merupakan suatu bentuk upaya yang diberikan pemerintah pusat karena bertambahnya semakin banyaknya anak-anak berkebutuhan khusus.
“Pada tahun 2000 penyandang anak yang berkebutuhan khusus kelahirannya 1 banding 1000 kelahuran, namun saat ini 1 banding 56 kelahiran,”terangnya.
Untuk mengatasi hal itu banyak hal yang memang yang yang perlu diantisipasi sehingga dengan mengundang guru PAUD karena muridnya di usia yang merupakan usia golden age untuk kita mengantisipasi agar nanti anak-anak kita bisa melakukan deteksi gejala gejala apa, sehingga bisa melakukan penanganan yang tepat agar anak-anak ini bisa lebih mengoptimalkan kemampuannya.
Sejak tahun 2014 sampai sekarang kami mempunyai anak / klien yang dibina mungkin kalau SLB itu lebih ke cenderung kependidikan Kalau di UPTD ini, lebih cenderung ke penanganan terapi.
Kata dia lagi guru PAUD lebih dekat dari proses tumbuh kembang anak, guru paud mengawal anak oleh karena itu memang target kita menurunkan anak dengan kebutuhan khsusus.
“Hari ini Alhamdulillah dimudahkan oleh Bupati dan ibu Bupati untuk untuk bertemu dengan peserta untuk melakukan sosialisasi Bagaimana cara melakukan deteksi anak berkebutuhan khusus,”katanya lagi.
Dia berharap semoga nanti yang akan disampaikan bisa mermanfaat bagi ibu dan anak-anak di Buton.
Bupati Buton drs La Bakry M.Si ketika menyampaikan sambutannya mengatakan mengenal tumbuh kembang anak serta cara mengidentifikasi anak berlebutuhan khusus harus sejak dini.
“Sesungguhnya kehadiran anak berkebutuhan khsus ini tidak diinginkan oleh orang tua, ornag tua menghendaki mereka menjadi sehat walafiat secara mental fisik menjadi anak anak yang soleh soleha apa tapi kadang-kadang allah subhanahu wa ta’ala menguji juga,”ujarnya.
Negara hadir lalu kemudian mencari solusi solusinya sehingga secara bertahap membawa harapan kepada orang tuanya terutama dan juga masa depannya.
“Banyak anak-anak yang berkebutuhan khusus bisa sukses ini bila di tangani secara dini,”katanya.
Anak-anak ini bisa dideteksi dari sikap dan tingkah laku mereka seperti diuraikan oleh kepala uptd tadi kadang kala menjengkelkan/ nakal, suka usil dan mereka beda dengan anak-anak lainnya.
negara wajib hadir dengan meningkatnya angka kelahiran anak berkebutuhan khusus, 1 banding 56 kelahiran artinya 56 kelahiran 1 ada satu anak yang berkebutuhan, tahun 2014, 1000 kelahiran 1 anak beekebutuhan khsuus.
“Kondisi ini sudah memprihatinkan kita semua, nah tentu saja kita berharap dari UPTD pendidikan anak usia berkebutuhan khusus ini Bangun kerjasama dengan Litbang dan perguruan tinggi bagaimana langkah-langkah strategi hendaknya kita lakukan,”ujarnya.
Dengan kerjasama penelitian bisa ditemukan langkah-langkah atau solusi mulai dari pra nikah.
Dengan begitu selian kita menyelesaikan anak yang sudah terlannmjur hadir juga berupaya untuk mencegahnya.
Dengan sosialisasi ini bisa dipahami apa faktor-famtornya sehingga nantinya bisa diskusikan dengan orang tua dan diteruskan kembali sehingga bermanfaat.
“Sampaikam kepada siapapun atas suatu kebaikan, selesai sosialisasi diteruskan ke orang tua keluarga sanak famili, Ini ada penyebabnya baik dari pola makan l, sikap prilaku sehingha anak begitu lahir jadi kebanggaan, bagi keluarga daerah dan negara kita,”harapnya.