KENDARI, FAKTASULTRA.ID – Antusias memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 diatas ketinggian, Puluhan mahasiswa pecinta alam malah terjebak saat hendak turun dari gunung Amonggedo, Desa Ulu Benua, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe usai melaksanakan prosesi pengibaran sang saka merah putih, Rabu (18/08/2021).
Berdasarkan keterangan dari Comm Centre Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari, Laporan diketahui melalui informasi seorang staf BPBD Kabupaten Konawe yang menginformasikan kondisi membahayakan manusia (KMM) telah terjadi kepada mahasiswa dan meminta bantuan evakuasi mengingat kondisi hujan deras serta logistik para mahasiswa yang telah habis.
Menindaklanjuti laporan yang diterima tim rescue KPP Kendari bertolak menuju lokasi kejadian untuk memberikan bantuan SAR. Dengan jarak tempuh sekitar 56 KM tim Rescue KPP Kendari tiba di kediaman camat Amonggedo dan berkoordinasi dengan unsur yang terlibat.
Setelah melakukan assessment lokasi pada pukul 00.06 Wita, Tim SAR gabungan memutuskan penjemputan akan dilaksanakan pada pagi hari mengingat kondisi yang sedang hujan dan tidak memungkinkan untuk memaksakan melewati aliran sungai untuk mengevakuasi para korban.
Diketahui korban yang terjebak merupakan mahasiswa yang tergabung dalam KPA Kompas Pencinta Alam Sampara. Akibat curah hujan yang tinggi, aliran sungai meluap disertai arus yang deras sehingga 36 mahasiswa terjebak saat hendak menyeberangi sungai saat kembali ke desa.
Pada pukul 01.21 Wita, Para korban berhasil ditemukan saat akan menyebrangi aliran sungai yang kedua dimana kondisi arus sudah memungkinkan untuk dilalui. Seluruh korban berhasil dievakuasi dan tiba diposko bendungan Ulu Benua dalam keadaan selamat. Mengingat seluruh korban telah dalam kondisi aman, pada pukul 03.00 wita Ops SAR KMM pencinta alam yang terjebak di gunung Amonggedo Desa Ulu Benua, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe dinyatakan selesai dan ditutup.(M)
