KENDARI, FAKTASULTRA.ID – Asisten I Pemprov Sultra Ilyas Abibu menegaskan penarikan dana Rp 30 Miliar untuk pembangunan GOR di Kabupaten Buton tidak ada kaitannya dengan persoalan Dikmudora.
Dijelaskannya penarikan dana tersebut disebabkan salah pengertian antara Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi, dana itu tercatat di APBD provinsi juga tercatat di APBD kabupaten dan tidak terkomunikasi dengan baik.
“Nanti baru-baru ini kita komunikasikan dan ternyata dana Rp 30 miliar itu belum jalan, karena waktu sudah mendesak untuk persiapan Porprov maka ditarik ke provinsi untuk dilelang,”terangnya.
Jadi lanjut dia, Pemprov dan Pemkab membagi tugas, dinas dikmudora Buton melakukan pematangan lahan dan design perencanaan GOR sementara pemerintah provinsi melakukan lelang dan pembangunan konstruksi GOR tidak ada kaitan permasalahan Koni dan dikmudora.
Saat ini persiapan dokumen sementara dievaluasi pemerintah provinsi kemudian diserahkan ke Kabupaten untuk dievaluasi kembali dan minggu depan sudah bisa dilelang untuk dikerjakan cepatnya.
“Sebenarnya ini bisa dilelang di Pemkab hanya karena kemarin dananya terhapus di APBD Pemkab dan dana ini sudah lama sejak penetapan APBD 2021 maka di tarik ke Provinsi untuk secepatnya dibangunkan GOR, karena berikutnya pembangunan GOR akan dilanjutkan oleh Provinsi pada tahun 2022,”terang mantan Sekda Wakatobi ini.
Nantinya seluruh fisik pembangunan GOR ditarik ke Provinsi, Pemerintah provinsi akan mecarikan kontraktor yang tepat dan berkualitas untuk mengikuti lelang.
“Pemerintah provinsi ingin melanjutkan bukan hanya Rp 30 miliar untuk pembangunan GOR tetapi akan melengkapi sarana lain yang diusulkan Pemerintah Kabupaten Buton seperti Stadion, kolam renang, Wisma Atlet dan lainnya,”jelasnya lagi.
Jika selesai dilelang maka tahun ini pembangunan GOR akan rampung sesuai kontrak.
Dia juga menghimbau agar jangan polemikan dengan Dikmudora terkait dana 30 miliar yang ditarik ke provinsi. Dikmudora sudah menyerahan dokumen perencanaan GOR ke Cipta Karya Propinsi untuk dilelang.
