BUTON, FAKTASULTRA.ID – Kabupaten Buton menjadi salah satu daerah yang masuk dalam program smart city Kementrian Kominfo RI, Senin (30/08) Wakil Bupati Buton Iis Elianti membuka secara resmi pembukaan Bimtek Smart City di aula kantor Bupati Buton Takawa.
Ketua Panitia Kepala Badan Infokom Ir Sudirman mengatakan Bimbingam Teknis penyusunan master plan Masterplan kota cerdas “Smart City” sebagai bagian dari peningkatan pelayanan publik di kabupaten Buton.
Kegiatan ini berdasarkan SK Bupati Buton No 173 tahun 2021 tentnag pembentukan tim gerakan menuju smart city kabupaten Buton.
Para peserta lanjut dia dari kepala OPD, perencana OPD, Camat, Rektor PT, dan Perbankan.
Yang mewakili Kementrian Kominfo Halia Damarudin Putra S.Kom mengatakan untuk mewujudkan smart city di Kabupaten nantinya akan digelar bimtek sebanyak empat tahap.
“Jadi bimtek hari ini tahap pertama hingga nantinya sampai pada tahap ke empat,
Gerakan menuju smat city dimulai sejak tahun 2017, tahun ini Kementrian Kominfo mendampingi 48 Kabupaten/Kota,”terangnya.
Dijelaskannya saat bimtek akan disampaikan beberapa hal mengenai konsep agar didiskusikan hal-hal ataupun strategi akan dilakukan di Buton.
Program Smart city seyogyanya terdistribusi di seluruh OPD karena tiap OPD punya peran yang akan terdistribusi di setiap kegiatan OPD.
Bupati Buton yang diwakili Wakil Bupati Buton Iis Elianti mengatakan Kabupaten Bukan Buton bukan hanya sebuah wilayah administrasi pemerintahan dan Militer Provinsi Sulawesi Tenggara namun juga menjadi harapan masyarakat buton untuk membangun aktualisasi sosial dan kesejahteraan.
Potensi Kabupaten Buton lanjut dia sangat efektif bagi terwujudnya kesejahteraan masyarakat maupun mendorong pertumbuhan regional menjadi sebuah peluang sekaligus tantangan yang dihadapkan pada realitas keterbatasan infrastruktur dan suprastruktur yang memadai.
“Pelayanan buruk harus terus dipacu kualitasnya agar sinergitas program baik lokalitas maupun Kabupaten Buton, Provinsi maupun nasional tetal berkelanjutan dan berkemajuan yang berpadu dengan semakin menguatnya peran serta masyarakat dan dunia usaha yang berkontribusi positif bagi pelayanan pemerintahan dan pembangunan,”harapnya.
“Smart City telah menjadi salah satu pendekatan dalam pembangunan kota dan kabupaten di Indonesia sejak beberapa tahun belakangan,”ujarnya.
Pendekatan Smast city dilakukan bukan hanya mengikuti tren yang sedang terjadi di dunia pembangunan perkotaan juga telah menjadi kebutuhan bagi daerah-daerah dalam memenuhi standar pelayanan kepada masyarakat secara optimal.
Lebih lanjut dia mengatakan pelayanan yang cepat, tepat sasaran, terjangkau dan mudah merupakan harapan yang diinginkan oleh warga masyarakat yang harus dipenuhi oleh daerahnya.
Dengan segala pelayanan yang demikian maka kualitas kehidupan sebuah daerah yang sehat berketahanan dan berkelanjutan akan dapat terwujud. “Tentunya dengan 3 kunci utama smart city inovasi, kolaborasi dan pemanfaatan teknologi,”tandasnya.
Dia berharap kehadiran program smart city menjadi salah satu daya dorong untuk seluruh sektor pembangunan melalui pelayanan yang lebih baik, cepat dan akurat dengan teknologi dan tata kelola yang efisien diyakini akan mampu memberikan sentuhan itu kecepatan kemudahan kekuatan terhadap pola penyerangan yang diharapkan oleh masyarakat maupun dunia usaha.
Setelah diluncurkan secara resmi pada tanggal 20 Mei 2021 yang lalu secara virtual gerakan maju untuk kawasan pariwisata prioritas nasional dan ibukota negara (KPPN dan IKN) kami berterimakasih kepada kementerian komunikasi dan Informatika RI telah melibatkan Kabupaten Buton dalam program tersebut.
“Dengan adanya program smart city Kabupaten Buton harus diwujudkan untuk mengoptimalkan pelayanan publik untuk meningkatkan kinerja pemerintahan dan pembangunan Kabupaten Buton yang di kemudian hari,”timpalnya.
Sekedar diketahui program smat city Kemenkoinfo RI hanya diikuti 48 Kabupaten/Kota di Indonesia, di Sultra hanya dua Kabupaten Kota yakni Buton dan Baubau.