BAUBAU,FAKTASULTRA.ID – Pelatihan bela negara yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Baubau di Kompi Senapan 725 Anoa Masega dan diikuti oleh Organisasi Kepemudaan (OKP) se Kota Baubau secara resmi dibuka oleh Wali Kota Baubau Dr H AS Tamrin, MH Kamis (24/6/2021).
Orang nomor satu di Kota Baubau ini pun langsung tampil sebagai pemateri dengan mengajarkan materi wawasan kebangsaan kepada OKP se Kota Baubau yang menurutnya wawasan kebangsaan dinilai gampang-gampang susah dimana sepintas lalu seolah-olah semua orang tahu padahal sesungguhnya tidak tahu dikarenakan luas cakupannya. Hanya saja, wawasan kebangsaan akan berhubungan pula dengan bagaimana nasionalisme, dan persatuan Indonesia yang ketiganya bila dikaitkan maka itulah sila ketiga dari Pancasila. Bahkan, merupakan suatu perekat dari pada NKRI yang bila dipahami merupakan kesatuan yang utuh majemuk tunggal sehingga itulah pemahaman kebangsaan, nasionalisme dan persatuan Indonesia.
Wali Kota Baubau dua periode ini mengakui, kebangsaan, nasionalisme dan persatuan Indonesia sesungguhnya tidak ujuk-ujuk lahir begitu saja. Karena sudah ada sejak dahulu kala sebelum Bung Karno menyatakan Pancasila sebagai dasar negara. Namun, dulu namanya belum Pancasila dan nilai-nilai itu sudah ada dan Bung Karno menggalinya dari bumi Indonesia. Bahkan, sejak dahulu kekompakkan itu sangat utuh yang sesungguhnya harus dicontoh oleh generasi sekarang ini terutama OKP se-Kota Baubau.
Menurut AS Tamrin, dalam perkembangannya dengan adanya wawasan yang merupakan cara pandang ke depan nasionalisme, bagaimana memandang nasionalisme dalam konteks kenegaraan sehingga ada NKRI dan berkembang sesudah 28 Oktober1928 yang merupakan hari lahir sumpah pemuda yang memunculkan nasionalisme. Kemudian muncul yang lain Budi Utomo, sehingga pada muncullah kelompok-kelompok pemuda yang mengembangkan menyatu dalam kesatuan lalu muncullah yang disebut dengan Pancasila. “Ini harus dipahami oleh generasi muda sekarang ini yang banyak belum mengetahui. Karena ,baik itu nasionalisme, kebangsaan dan persatuan Indonesia itu adalah salah satu bagian sila dari pancasila. Sehingga, dikatakan sila-sila pancasila itu merupakan satu kesatuan yang utuh majemuk tunggal,”ujarnya.
Ditambahkan, dalam implementasi di pemerintahan, daerah telah mengenal yang namanya paradgima nasional , pola hidup nasional yakni pertama, Pancasila sebagai landasan ideal negara, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan wawasan nusantara sebagai landasan visional. Dengan adanya konsep-konsep ini muncullah suatu semangat persatuan dan kesatuan. Kemudian, wawasan nusantara itu adalah realita kenyataan bahwa negara Indonesia adalah heterogen, banyak agama, banyak etnis, banyak bahasa . Didalam perkembangannya wawasan nusantara itu terjadilah dan dibentuklah negara bangsa yang namanya NKRI yang terdiri dari bermacam-macam sehingga Itu merupakan andasan visionalnya. Sedangkan, landasan konsepsionalnya dinamakan Tanas (Ketahanan Nasional) yang merupakan suatu konsep suatu dari suatu negara kekuatan suatu negara dalam mempertahankan eksistensinya dalam menghadapi tantangan ancaman dan hambatan gangguan. Guna mewujudkan suatu negara yang aman, damai, sejahtera lahir bathin sampai akhir zaman.
Lebih lanjut dijelaskan, untuk mempertahankan ketahanan nasional j ada 5 gatra yakni 3 gatra tatis adalah sumber daya alam, sumber daya manusia dan geografi yang menjadi acuan. Dimana negara Indonesia berada di perlintasan timur barat yang merupakan karunia Tuhan dan tidak bisa lagi dipungkiri untuk meminta dilahirkan di tempat atau di negara lain terlepas dari segala kelebihan dan kekurangan. Kemudian, ada juga gatra statis yang merupakan potensi dasar suatu negara. Bahkan, ada potensi statis yang dia labil yang dinamakan Ipoleksusbudahankam sebab dia bergerak mengikuti perkembangan suatu negara maka dipengaruhi juga oleh situasi dan kondisi negara lain. Sehingga tidak bisa bekerja begitu saja, baik itu pengaruh dari luar ada yang namanya pengaruh lingkungan strategis yang sifatnya global kemudian ada yang sifatnya nasional, ada sifatnya lokal. Itu pengaruh, dan buktinya saja sekarang sudah disusun pendataan perencanaan pembangunan begitu covid direfocusing lagi buyar semua. Belum lagi masalah-masalah konflik bisa merubah konsep-konsep..
Karena itu, bila berbicara mengenai wawasan kebangsaan subtansinya harus betul dan dikaitkan dengan kondisi sekarang yang ada anarkisme, separatis, radikalisme. Pihaknya, mengajak semua pihak untuk selalu kompak sebab kalau tidak kompak akan menjadi mangsa negara lain. Ini diperlukan kesadaran semua yang didalam pemerintahan Baubau telah diterapkan PO 5 yakni Pomaa maasiaka, pomae maeaka, popia piara, poangka-angkataka, pobinci binci kuli. Sebab ini merupakan penangkal radikalisme, anarkisme, dan separatisme . Karena dengan sifat ini, diyakini bisa menangkal hasutan, bujukan, rayuan dari negara-negara lain. Apalagi, proses didalam membangun suatu negara mengalami suatu proses dari suatu titik yang kondisi seperti sekarang ini pada suatu titik kondisi yang diinginkan yakni bagaimana tujuan negara adalah memajukan kesejahteraan umum, mencerdasakan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan dan perdamaian abadi dan keadilan sosial maka disusunlah kem
erdekaan kebangsaan itu. Ini harus melekat pula dalam pola pikir seluruh ASN Kota Baubau.
Sementara itu, Kadispora Kota Baubau La Ode Darussalam, S.Sos, M.Si merngungkapkan, kegiatan bela negara ini adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan bela negara kepada seluruh OKP yang ada di Kota Baubau dan untuk tahun 2021 ini sudah ketiga kalinya dilaksanakan yakni tahun 2018 sebanyak 120 peserta, Tahun 2019 sebanyak 80 peserta dan 2021 dilaksanakan dengan jumlah terbatas sebanyak 40 peserta. Sedangkan untuk tahun 2020 tidak bisa dilaksanakan karena ada masih terkendala dengan covid-19. Kegiatan ini bekerja sama dengan pihak Kompi Senapan A 725 Woroagi dimana pelatihan ini materinya hanya sedikit dan kebanyakan praktek bela negaranya.
Sedangkan untuk pemateri adalah Wali Kota Baubau Dr H AS Tamrin, MH, Sekda Baubau Dr Roni Muhtar, M.Pd, Dandim 1413 Buton, Kapolres Baubau , Kesbangpol dan Penanggulangan Bencana karena era pandemic bagaimana sebagai juru bicara covid-19 juga memberikan materi dalam pelatihan bela negara ini.”Dan alhamdulilah ada 25 OKP yang ikut dalam pelaksanaan bela negara ini. Sekali lagi kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mendidik para pemuda yang tergabung dalam OKP bagaimana mencintai bela negara karena bela negara itu adalah kewajiban dari semua warga negara,”pungkasnya.