BUTON,FAKTASULTRA.ID – Pemerintah Daerah Kabupaten Buton menggelar vaksinasi massal untuk ASN di kantor Bupati Buton, pelaksanaan vaksinasi kali ini langsung dipantau Bupati, Wabup, Kapolres Buton, Selasa (15/06).
Bupati Buton Drs La Bakry M.Si berharap target perhari yang ikut vaksinasi sebanyak 500 orang namun dipastikan pelaksanaanya harus sesuai dengan tahapan.
“Saya berharap sesuai target di Buton vaksinasi bisa diikuti 500 orang perharinya,”ujar Politisi Golkar ini.
Lanjut dia pelaksanaan vaksinasi massal di Buton diawali dengan pelayan publik ( ASN ).
Sebelum vaksinasi ditekankannya agar setiap orang dipastikan harus dalam kondisi vit sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dia juga meminta agar semua puskesmas full aut melakukan pelayanan valsinasi dan memastikan agar pelaksanaannya berjalan aman, lancar.
“Tidak petlu kuatir insyaallah dari Kemenkes sudah memastikan vaksin sinovac ini aman,”tandasnya.
Kabid Bina Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Wa Ode Kiana Fardiah, SE menjelaskan terkait mekanisme vaksinasi massal yang dilakukan sesui dengan mekanisme melalui empat meja namun Dinkes menambah 1 meja untuk peneriksaan gula darah, kolesterol dan asam urat.
” Yang sudah melewati screening dan dinyatakan bisa di vaksin maka akan langsung di vaksin, jika ada penyakit kami menunggu rekomendasi dokter,”ujarnya.
Harapan kami akan banyak ADN dan warga yang divaksin.
Antusias ASN di Kabupaten Buton melakukan Vaksin di Gedung B perkantoran Takawa, senin (15/06/2021).
Plt. Kadis Pertanian Ma’mul Jamal yang baru saja divaksin tahap pertama mengatakan vaksin uman walaupun baru dapat melakukan vaksinasi pasalnya masih berada diluar daerah.
“Ini kewajiban kita, harus siap di vaksin namun harus tubuh vit sehingga setelah divaksin tidak ada reaksi,”katanya.
Dia juga mengatakan sebelum divaksin pertama ada rasa sedikit ketakutan dan keraguan namun setelah divaksin hal itu langsung hilang.
Dia menghimbau agar semua warga menjalankan vaksinasi karena pemerintah melakukan ini untuk menambah kekebalan tubuh.
Dukung Percepatan Vaksinasi Massal Wabup Pimpin rakor
Dalam rangka meningkatkan angka partisipasi vaksin di Kabupaten Buton, Pemerintah Kabupaten Buton menggelar Rapat Evaluasi Vaksinasi Covid-19 setelah 4 hari pelaksanaan vaksinasi massal di wilayah Kabupaten Buton, Senin siang 14 Juni 2021. Bertempat di aula Kantor Bupati, Takawa, rakor ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Buton Iis Elianti.
Pada kesempatan ini, Orang nomor dua di Buton menegaskan para kepala OPD, para Camat, Lurah dan Kepala Desa untuk lebih proaktif lagi menyukseskan program vaksinasi Covid-19. Bagi ASN atau non ASN, maupun masyarakat untuk didorong mengikuti vaksinasi massal maupun vaksinasi di fasilitas kesehatan di seluruh Kecamatan se-Kabupaten Buton.
“Para kepala OPD agar melihat kembali data ASN di OPD-nya masing-masing yang belum divaksin untuk didorong dan diarahkan mengikuti vaksinasi massal besok. Marilah kita bersama-sama sukseskan vaksin Covid-19 di wilayah Kabupaten Buton. Indonesia sehat, Indonesia kuat dan Buton akan berjaya, tutur Wakil Bupati perempuan pertama di Buton ini.
Seluruh camat saya tekankan untuk mengonfirmasi terkait vaksinasi di kecamatannya masing-masing, lanjut Wabup, sudah sejauh mana langkah-langkah yang dilakukan juga lurah dan kepala desa lalu dilaporkan ke saya dan pak Sekda.
“Mari kita sama-sama membangun daerah yang kita cintai ini dengan menanamkan kedisiplinan dan juga saya harapkan sukseskan vaksinasi di Kabupaten Buton”, tegas politisi PAN ini.
Selain itu, 02 Buton ini pun menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan untuk mendorong dan mengarahkan para Kepala Sekolah dan guru-guru se-Kabupaten Buton untuk divaksin. Hal ini mengingat proses belajar mengajar mulai bulan Juli akan digelar secara tatap muka.
Wakil Bupati Buton Iis Elianti, Kapolres Buton AKBP Gunarko SIK M.Si, Sekda Buton Ir Laode Zilfar Djafar M.Si, saat rakor percepatan vaksinasi
Kapolres Buton AKBP Gunarko mengungkapkan Pemda diharapkan bisa menjadi garda terdepan suksesnya program vaksinasi dalam memutus mata rantai Covid-19. Sosialisasi vaksin harus dimasifkan dengan turun langsung di lapangan menjemput bola.
“Terus terang testimoni yang telah divaksin sudah banyak yang merasakan vaksin itu aman dan halal. Namun, perlu menjadi konsen kita meningkatkan angka partisipasi vaksin yang masih tergolong rendah. Sosialisasi vaksin harus dimasifkan dengan turun langsung di lapangan menjemput bola. Sebagai contoh yang bagus Camat Wabula, Kapolsek dan Kepala Puskesmas langsung sosialisasi keliling untuk himbauan kepada masyarakat agar tidak takut divaksin karena sudah banyak testimoni vaksin aman dan halal”, jelas orang nomor satu di Polres Buton ini.
Dikatakannya, juga harus dipikirkan bagaimana teknik screen yang tepat, apakah harus ada bukti valid yang bersangkutan tidak sehat dengan hasil pemeriksaan dokter termasuk bagi para ASN atau menyiapkan fasilitas test lab di lokasi vaksinasi.
Menurutnya, para kepala OPD jika ada yang tidak layak divaksin karena kondisi kesehatan, tetap harus mendorong stafnya untuk divaksin. Karena hanya dengan divaksin, kita bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang kembali meningkat di Indonesia saat ini.
Para Kepala OPD dan Satgas covis 19 Buton ketika rakor percepatan vaksinasi
Hal senada juga diungkapkan Sekretaris Daerah La Ode Zilfar Djafar. Menurut Jenderal ASN Buton tersebut, merupakan tugas pemerintah untuk menyukseskan program vaksinasi Covid-19. Ini merupakan kepatuhan kita sebagai ASN maupun bagian dari kinerja dan tugas lain yang diberikan pimpinan.
“Oleh sebab itu, saya ingin memberi semangat kembali kepada para kepala OPD dan camat. Khusus utk ASN dulu kita coba tingkatkan partisipasi vaksinasi covid-19. Tentu dengan memastikan proses screening dengan baik. Pastikan yang divaksin harus sehat sesuai dengan prosedur vaksinasi yang tepat”, tegas mantan Kadis Pendidikan Buton ini.
Foto bersama Bupati Buton, Kapolres, Kadis Kesehatan Buton, Kapolsek, Camat, Bhabinkamtibmas dan Babinsa di Posko PPKM Mikro
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buton H. Djufri menyatakan akan memperketat proses screening pada saat vaksinasi agar masyarakat tidak ragu untuk divaksin. Salah satu caranya, pada saat screening, dokter umum bisa didampingi analis laboratorium.
“Pada saat dokter umum melakukan screening didampingi oleh analis laboratorium agar jika pada saat diwawancara ada gejala diabetes, asam urat, atau kolesterol bisa langsung diperiksa saat itu juga.
Menurutnya, bila saat pemeriksaan belum dinyatakan siap divaksin karena kondisi kesehatan yang belum layak divaksin, minimal 14 hari kemudian akan didaftar ulang untuk divaksin.
Dia juga memastikan vaksinasi aman untuk dilakukan sehingga masyarakat tidak perlunl merasa kwatir saat melakukan vaksin, oetugas kesehatan siap melayani 1×24 jam.
“Petugas kesehatan siap melayani 1×24 jam, saya yang akam bertanggungjawab,”tandasnya.
Turut hadir Kapolres Buton AKBP Gunarko, S.IK., M.Si, yang mewakili Kajari Wa Ode Nurnilam, SH, Sekretaris Daerah Ir. La Ode Zilfar Djafar, M.Si, para kepala OPD, dan para camat.