BUTON,FAKTASULTRA.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Buto menarget 70 persen dari total penduduk di Buton bisa disuntik vaksin sinovac untuk menciptakan kekebalan imunitas dan memutus penyebaran Covid-19.
Vaksinasi gelombang kedua telah diterima masyarakat. Pemerintah Daerah menargetkan 70 persen penduduk menerima vaksinasi Covid-19. Harapannya, tercipta kekebalan di seluruh kelompok masyarakat.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Buton H Djufri, angka 70 hingga 80 persen tersebut sudah cukup untuk membentuk kekebalan kelompok di tengah masyarakat.
“Kita target 70 sampai 80 persen warga yang akan dilakukan vaksinasi,” ujar Kepala Dinkes Buton ketika ditemui selasa (15/06/2021).
Menurut H Djufri, vaksinasi dilakukan dalam beberapa tahap, tahap pertama diberikan kepada tenaga medis, tahap dua untuk pelayan publik TNI,/Polri dan saat ini sementara berlangsung untuk ASN dan masyarakat.
“Dinas Kesehatan telah menyiapkan vaksinnya, Alhamdulillah cukup untuk jumlahnya, namun mengingat vaksin ada masa kadaluarsanya maka masih tetap dibatasi,”ujarnya.
Untuk sementara secara keseluruhan yang melakukan vaksinasi sudah di atas 26% masyarakat Kabupaten Buton di antaranya tni-polri ASN.
Dia juga kembali menepis persoalan masyarakat yang meragukan vaksinisasi, menurutnya semua isu vaksin tidak aman adalah tidak benar.
“Kami sudah melakukan sosialisasi bersama-sama tni-polri termasuk para kepala desa dan camat dan ini langsung perintah dari pusat bahkan secara teknik sudah disampaikan kepada semua Puskesmas jika vaksin itu aman,”ujarnya.
Kata dia seharusnya di Sulawesi Tenggara sehari itu yang dilakukan vaksin 500 orang namun saat ini yang baru terpenuhi 200-an orang lebih.
“Kendala yang kami alami selama ini soal beredarnya isu hoax akan vaksinasi namun ini menjadi tugas kami untuk membuktikan bahwa berita itu hoax yang beredar tidak tidak benar,”tandasnya.
Dia juga meminta agar masyarakat jangan mudah percaya dengan isu yang bereder soal vaksin yang tidak aman, masyarakat yang mempunyai disiplin ilmu ada agar menelaah betul apa yang disebarkan saat ini soal vaksin.
“Jadi jangan hanya dari kesehatan harus gotong-royong semua OPD, TNI/Polri semua harus terlibat untuk menyampaikan kepada masyarakat agar mau divaksinasi, kami petugas kesehatan siap melayani 24jam,”tegasnya.
Jika ada persoalan lanjut dia ada 95 titik posko PPKM mikro walau letugas kesehatan tidak berada di tempat silakan langsung dihubungi akan langsung terlayani 1 x 24 jam.
“Saya yang akan langsung bertanggungjawab, kami diap melayani 1×24 jam, untuk Kabupaten Buton sendiri tidak ditemukan adanya gejala dari vaksinasi yang dilakukan selama ini seperti di daerah-daerah lain,”pungkasnya.
Dia juga menegaskan masyarakat jangan takut di vaksin, yang datang di tempat vaksin tidak serta merta di vaksin mereka masih melalui screening jika diperiksa tim dokter tidak bisa divaksin maka di tunda atau tidak diperbolehkan.





