Memberitakan Dengan Fakta
BAUBAU  

Hadirkan Tokoh di Buton, Diskusi Sara Pataanguna dan PO 5 Clear

Hadirkan Tokoh di Buton, Diskusi Sara Pataanguna dan PO 5 Clear

BAUBAU,FAKTASULTRA.ID – Momentum koja-koja poadhati atau diskusi santai dengan tema Sara Pataanguna dan PO 5 dalam perpekstif Ke-Buton-an dihadiri oleh tokoh-tokoh Buton Ir. H. L.M. Sjafei Kahar, Dr. H. A.S. Tamrin, M.H, Drs. H. Hasidin Sadif, M.Si, Samsu Umar Abdul Samiun, S.H, H.M. Junaidi, S.Sos, Dr. Ishaq Bagea, M.Pd, Dr. Tasrifin Tahara dilaksanakan di gedung pancasila Senin (15/2/2021).

Momen itu dimanfaatkan dengan baik oleh Walikota Baubau Dr H AS Tamrin, MH guna mengklarifikasi dan menjelaskan secara jelas dan gamblang mengenai program pendekatan pola kepimpinan di Baubau yang dinamakan PO 5 (Pomaa maasiaka, Pomae maeaka, Popia piara, Poangka angkataka, Pobinci binci kuli).

Menurut Wali Kota Baubau Dr H AS Tamrin, MH koja-koja poadhati yang di pandu oleh La Ode Aslan Aziz sangatlah diapresiasi karena membedah Sara Pataanguna dan PO 5 yang selama ini menjadi polemik di masyarakat dan kebuntuan-kebuntuan komunikasi menjadi klear serta mencairkan kembali berbagai pendapat-pendapat yang berkembang. Sehingga antara Sara Pataanguna dan PO 5 sudah clear karena tidak ada yang dirubah bahkan PO 5 justru telah memperkuat Sara Pataanguna.

Orang nomor satu di Kota Baubau ini mengakui, untuk menciptakan suasana PO 5 di Kota Baubau memang tidak mudah sebab salah satu saja nilai yang diabaikan maka akan rusaklah suasana itu sehingga nilai-nilai dari PO 5 itu merupakan satu kesatuan yang utuh majemuk tunggal. “Kita bicarakan saja belum tentu semua ikut, apalagi kita tidak bicarakan, tapi itulah, yang terpenting niat kita baik untuk bersama-sama membangun negeri dengan pola kepemimpinan PO 5,”ujar AS Tamrin.

Hadirkan Tokoh di Buton, Diskusi Sara Pataanguna dan PO 5 Clear

Samsu Umar Abdul Samiun SH (kiri), Ir H LM Sjafei Kahar M.Si (tengah), Dr H AS Tamrin (kanan) saat diskusi koja-koja poadati, Baubau (15/02/2021).

Ditambahkan, untuk diketahui pola kepemimpinan PO 5 ini berawal dari disertasinya saat menjalani pendidikan program doctor (S3) di STPDN Bandung beberapa waktu yang lalu dimana Sara Pataanguna merupakan rujukan dalam disertasi tersebut termaksud juga pancasila sehingga kaidah-kaidah ilmiah dalam penulisan sudah memenuhi persyaratan. Karena itu, tidak satu pun yang dirubah dalam Sara Pataanguna yang menjadi rujukannya. Namun demikian, pihaknya tidak pernah mengklaim akan kebenaran. Sehingga bila disebut plagiat itu disertasi sesungguhnya tidaklah benar sebab teori-teori yang dipakai dalam disertasi tersebut merupakan rujukan sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah. Sehingga meskipun sederhana disertasi tersebut tetapi telah melahirkan temuan baru yakni pola kepemimpinan PO 5. Dan sebelumnya juga telah ada pola kepemimpinan yang disebut dengan pola kepemimpinan strategis, visioner dan demokratis.

H AS Tamrin juga mengajak kepada semua elemen di negeri ini untuk bahu membahu dengan PO 5 terutama kepada generasi ke depan sebab masih banyak pekerjaan rumah seperti Provinsi pemekaran Kepton untuk seirama seiring sejalan menyatukan pemikiran dan jangan saling menyalahkan satu diantara yang lain. Sehingga, keinginan seluruh masyarakat untuk memekarkan Kepton bisa terwujud karena semua elemen di daerah ini sudah satu kata dan kompak harus mekar mnjadi Provinsi Kepton. “Niat saya bagus termaksud kumpul-kumpul ini nawaitunya mencairkan perbedaan alangkah mulianya. Kita harus kompak sehingga ada kekuatan dan energi internal yang keluar,”pungkasnya.

Ditempat yang sama, mantan Bupati Buton Ir H LM Sjafei Kahar menjelaskan, Sara pataanguna dan PO 5 sudah disepakati sama saja tidak ada bedanya. Namun yang terpenting adalah penerapannya dan dibuktikan implementasi baik sara pataanguna maupun nilai PO 5 sehingga tidak ada lagi pertengkaran, saling sikut menyikut apalagi bila selesai pelaksanaan Pemlihan Kepala daerah (Pilkada).

Demikian pula dengan mantan Bupati lainnya Umar Samiun, SH, mengungkapkan bila Sara Pataanguna merupakan nilai-nilai luhur dan tidak bergeser nilainya yang dituangkan dalam manifestasi yang dilakukan di pemerintahan apa pun namanya. Karena itu, antara Sara Pataanguna dan PO 5 sesungguhnya tidak ada yang berubah namun yang terpenting sesungguhnya adalah penerapannya di pemerintahan dan masyarakat.

Sementara itu, selain mantan Bupati Buton Sjafei Kahar dan Samsu Umar Abdul Samiun yang menjadi pemateri dalam koja-koja poadhati tersebut juga ada Dr Taslimin Tahara, M.Hum yang pada kesempatan itu turut mencairkan suasana dengan penjelasannya secara akademik, juga ada Dr Ishak Bagea, Drs Hasidin Sadif, HM Junaidi, S.Sos, dan Deden Mara Adil, S.Pd, M.Pd. Turut hadir pula Sekda Kota Baubau Dr Roni Muhtar, M.Pd bersama Plt Kadis Kominfo Baubau La Ode Darussalam, S.Sos, M.Si dan Kadis Pariwisata Drs Ali Arham, Wa Ode Maasra Manarfa, S.Sos, M.Si. Koja-koja koadati tersebut juga berlangsung dalam suasana kekeluargaan dan harmonis bahkan usai pelaksanaan kegiatan diakhiri dengan foto bersama para tokoh-tokoh Buton yang hadir mengikuti kegiatan tersebut.

Tinggalkan Balasan