Memberitakan Dengan Fakta

Gubernur-Menaker Sepakat Kembangkan BLK Kendari Jadi Balai Vokasi Internasional

Gubernur-Menaker Sepakat Kembangkan BLK Kendari Jadi Balai Vokasi Internasional

BUTON,FAKTASULTRA.ID – Gubernur Sulawesi Tenggara H. Ali Mazi, SH. dan Menteri Ketenagakerjaan RI Dr. Hj. Ida Fauziyah, M.Si. sepakat dan memiliki komitmen yang sama untuk mengembangkan pembangunan BLK Kendari serta peningkatan status BLK Kendari menjadi Balai Besar Pelatihan Vokasi Internasional (BBPVI) Sulawesi Tenggara.

Gubernur Sultra Ali Mazi menyatakan Era High-tech Industry mendekat dengan cepat. Kita tidak boleh menunggu. SDM Sultra harus kita persiapkan agar memiliki daya saing dan berkompetensi internasional. SDM yang unggul dan memiliki kompetensi tinggi akan mendorong masifitas ekonomi masyarakat dan daerah.

Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH., memulai kunjungan kerja resminya ke sejumlah kementerian dan lembaga di Jakarta. Kamis 18 Februari 2021, Gubernur Ali Mazi memulai kunjungannya ke Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dan bertemu langsung dengan Menteri Ketenagakerjaan RI Dr. Hj. Ida Fauziyah, M.Si.

Gubernur Ali Mazi didampingi oleh Kepala Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari La Ode Haji Polondu, Asisten I Setda Provinsi Sulawesi Tenggara Basiran, Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara J. Robert Maturbongs, Plt. Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Provinsi Sultra La Ode Muhammad Ali Haswandy, Kepala Dinas Dikbud Provinsi Sultra Asrun Lio dan Plt. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sultra La Ode Kardini.
Sedangkan Menteri Ida Fauziyah didampingi oleh Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Dirjen Binalattas) Budi Hartawan, Staf Khusus Menaker Caswiyono Rusydie Cakrawangsa, Plt. Direktur Lemlat Ditjen Binalattas Hery Budoyo dan Anggota Tim Asistensi Menaker Bowo.

Setibanya di Kaveling 51, Jalan Jenderal Gatot Subroto Jakarta Selatan, Gubernur Ali Mazi dan rombongan langsung menuju ruang kerja Menaker Ida Fauziyah. Demi mematuhi Protokol Kesehatan yang diberlakukan di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan RI, rombongan Gubernur Ali Mazi sejenak transit di ruang tunggu, memberi waktu yang cukup untuk mempersiapkan materi pertemuan.

Sembilan menit berselang —setelah mengudap snack dan ngopi— Gubernur Ali Mazi diterima secara resmi oleh Menaker Ida Fauziyah.

Di ruang kerja bersaput warna kuning gading dan bercorak garis keemasan itu, Gubernur Ali Mazi dan Menaker Ida Fauziyah membicarakan kerja sama dan dukungan serta langkah lanjutan bagi persiapan Hibah Aset Tanah Milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara kepada Kementerian Ketenagakerjaan RI untuk dipergunakan bagi pengembangan pembangunan BLK Kendari serta peningkatan status Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari menjadi Balai Besar Pelatihan Vokasi Internasional (BBPVI) Sulawesi Tenggara.

Di hadapan Menteri Ida Fauziyah, Gubernur Ali Mazi menyatakan dukungan penuh pada program Kemnaker RI terkait peningkatan sumber daya manusia melalui skema transfer of knowledge (alih pengetahuan) yang selama ini diperjuangkan Menteri Ida Fauziyah melalui kementerian yang dipimpinnya.

Perubahan status dan peningkatan kelas BLK Kendari menjadi Balai Besar Pelatihan Vokasi Internasional dipandang penting untuk mempersiapkan SDM Sulawesi Tenggara dan Kawasan Timur Indonesia menghadapi era industri teknologi tinggi yang sedang dipersiapkan dan akan segara diberlakukan.

Seperti yang telah dikabarkan dan disebutkan kembali oleh Gubernur Ali Mazi, bahwa Indonesia sedang memulai era high-tech industry, dengan proses masuknya sejumlah perusahaan teknologi tinggi berskala industri, seperti Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) asal Tiongkok, LG Energy Solution (Korea Selatan), Panasonic (Jepang), hingga Tesla (perusahaan mobil listrik ternama asal Amerika Serikat).

Pendekatan itu sengaja dilakukan untuk mewujudkan industri kendaraan listrik terintegrasi dari hulu hingga hilir. Tidak hanya menjadi konsumen, Indonesia juga menjadi produsen baterai lithium terbesar, sekaligus produsen kendaraan listrik dunia.

Menurut Gubernur Ali Mazi dan Menteri Ida Fauziyah, Indonesia tidak boleh menunggu masa tersebut datang, namun justru harus segera bersiap dengan membangun zona pelatihan tenaga kerja berskala besar yang mampu diserap industri berteknologi tinggi tersebut.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara segera merespon kepentingan tersebut dengan menyiapkan lahan dan menghibahkan Tanah Milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara kepada Kementerian Ketenagakerjaan RI untuk menjadi lahan Pembangunan Balai Besar Pelatihan Vokasi Internasional (BBPVI) Sulawesi Tenggara seluas 4,5 hektar di dalam Kota Kendari yang terletak di Jalan D.I. Panjaitan Nomor 222 Kendari dan berbatasan langsung dengan lokasi BLK Kendari saat ini.

Menurut Gubernur Ali Mazi, dengan dukungan program yang luar biasa dari Menteri Ida Fauziyah, maka perlunya peningkatan kapasitas BLK Kendari yang tidak hanya bertaraf regional, namun juga selevel Nasional, bahkan Internasional.

“Sejumlah perusahaan strategis yang kini beroperasi di Sulawesi Tenggara atas dukungan Ibu Menteri, maka sehubungan dengan realitas yang dicanangkan ini, kita diperhadapkan dengan tantangan bagaimana melatih masyarakat menjadi calon tenaga kerja trampil yang bisa menetrasi kasawan-kawasan industri yang sedang berjalan dan yang akan didirikan. Hal seperti ini memerlukan intervensi Kementerian Ketenagakerjaan berupa kebijakan penggunaan Tenaga Kerja Lokal Binaan BLK Kendari,” jelas Gubernur Ali Mazi kepada Menteri Ida Fauziyah.

Lahan yang dipersiapkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk pembangunan BBPVI Sulawesi Tenggara tersebut berada tepat di tengah Kota Kendari dan berhadapan langsung dengan Mapolresta Kendari. Selain strategis, juga memiliki tingkat keamanan maksimal.

Itikad baik dan luar biasa Gubernur Ali Mazi tersebut direspon positif oleh Menteri Ida Fauziyah dengan menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Gubernur Ali Mazi atas awareness (kesadaran) dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk bersinergi program dalam pembangunan ketenagakerjaan di Provinsi Sulawesi Tenggara.

“Saya senang sekali, sebagai menteri, saya gembira jika ada kepala pemerintahan di daerah, seperti Pak Gubernur Ali Mazi yang memiliki awareness yang luar biasa, juga high commitment dan political will bagi pembangunan ketenagakerjaan. Itulah yang kami tunggu dan ini sangat menggembirakan dan membanggakan” ujar Menteri Ida Fauziyah.

Gubernur Ali Mazi sangat berterimakasih kepada Menteri Ida Fauziyah atas kinerja BLK Kendari dalam membangun sinergi program dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara baik dalam menyelenggarakan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) bagi para pencari kerja maupun dalam Pelatihan Tanggap Covid-19 serta pemberdayaan masyarakat di masa pandemi Civid-19.

Kinerja BLK Kendari luar biasa dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara sangat terbantu. Ketika awal pandemi Covid-19 pada bulan Maret dan April 2020 yang lalu untuk mendapatkan masker begitu langkah di berbagai apotik dan susah untuk nendapatkannya, justru BLK Kendari bergerak cepat menjahit dan memproduksi puluhan ribu Masker dan membagikannya secara gratis kepada masyarakat.

Selain itu, BLK Kendari juga memproduksi ribuan liter cairan Disinfektan, membuat ratusan Wastafel serta membuat dan membagikan belasan ribu makanan nasi kotak siap saji yang dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Ini kegiatan yang sangat luar biasa dan saya menyampaikan terima kasih kepada Ibu Menteri atas kebijakan Ibu Menteri seperti yang dilaksanakan oleh BLK Kendari.

Saya juga menyampaikan terima kasih kepada Kepala BLK Kendari atas kerja kerasnya dalam bersinergi Program dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara. “Kepala BLK Kendari, Adinda saya La Ode Haji Polondu ini berpikir dan bergerak cepat dalam merespon masalah. Kecepatan berpikir dan bergerak Adinda saya Kepala BLK Kendari ini hampir tidak bisa saya imbangi.

Jam 2 dini hari pun dia masih mendatangi saya di Rujab Gubernur untuk mengkonsultasikan dan mengkoordinasikan kegiatan yang akan dilakukannya di BLK Kendari. Dan itu saya senang karena kegiatannya sangat positif bagi masyarakat Sulawesi Tenggara. Kami sangat terbantu dengan berbagai kegiatan positif BLK Kendari.

Saat ini Wajah BLK Kendari yang dulu kurang diminati oleh masyarakat sebagai penataran kompetensi sudah berubah. Saat masih berada di bawah wewenang pemerintah daerah dulu, BLK Kendari kurang mendukung kepentingan dunia usaha. Hal tersebut disebabkan keterbatasan pendanaan sehingga berimbas pada ketersediaan tenaga pelatih.

“Setelah berada di bawah wewenang Kementerian Ketenagakerjaan, BLK Kendari sudah berubah wajah dan dengan beragam kegiatannya mampu mencari minat dan mendorong masyarakat untuk menetrasi lapangan kerja tersedia, atau yang disediakan oleh perusahaan. Makanya ketika Adinda saya La Ode Haji Polondu mengundang saya untuk menghadiri Pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi di BLK Kendari awal Pebruari 2021 lalu, saya datang buka kegiatan PBK dan sekaligus saya meninjau langsung beberapa Workshop Pelatihan BLK Kendari” kata Gubernur Ali Mazi kepada Menteri Ida Fauziyah.

Atas kinerja BLK Kendari yang luar biasa dan sebagai penghargaan kepada Ibu Menteri Ida Fauziyah sekaligus sebagai bukti komitmen Gubernur Ali Mazi kepada Kemnaker RI, disamping memberikan Piagam Penghargaan atas Kinerja BLK Kendari dalam Tanggap Covid-19, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara juga akan bersinergi demi kelancaran perizinan, alokasi lahan yang telah disetujui gubernur, yang saat ini sedang menunggu proses Hibah Aset Milik Daerah (AMD) di DPRD Sultra.

Kemnaker RI bahkan dapat memulai proses perencanaan untuk konstruksi infrastruktur Balai Besar Pelatihan Vokasi Internasional (BBPVI) Sulawesi Tenggara, sembari menunggu finalisasi persetujuan legislatif mengenai hibah AMD.

Menteri Ida Fauziyah berterimakasih kepada Gubernur Ali Mazi atas awareness yang membanggakan tersebut, dan mengatakan bahwa Kemnaker RI saat ini memiliki “sembilan lompatan”, yang salah satunya adalah Transformasi BLK, yang mencakup empat plaform (4R), yakni; Rebranding, Revitalisasi,Reorientasi, dan Relationship.

“Namun kendala utama kami adalah BLK yang dikelola oleh pemda, tidak bisa didorong cepat untuk melakukan transformasi. Makanya kami butuh ada BLK di setiap provinsi. Saat ini Kemnaker RI memiliki 21 BLK di 16 provinsi. Jumlah ini masih sedikit. Masih ada BLK yang melakukan pembinaan di luar provinsinya, seperti BLK Nusa Tenggara Barat yang melakukan pembinaan tenaga kerja di Nusa Tenggara Timur dan Bali,” jelas Menteri Ida Fauziyah.

Transfer of Knowledge untuk TKL

Oleh Kemenaker RI, Transformasi BLK dilakukan secara terstruktur dan masif dari segi kelembagaan, persepsi, substansi pelatihan, serta sarana dan fasilitas, agar memberikan dampak yang signifikan bagi ketenagakerjaan nasional.

Transformasi BLK dari segi kelembagaan meliputi setiap provinsi minimal memiliki satu BKK Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) untuk penyiapan kompetensi instruktur serta tenaga pelatihan pemerintah dan swasta pada Lembaga Pelatihan Kerja, khususnya dalam pengembangan kurikulum dan metode pelatihan berbasis online; dan integrasi proses pelatihan dan penempatan.

Sementara dari segi persepsi, Kemnaker RI akan memperkuat sinergi industri UMKM; berupa peluang Program Pemagangan Luar Negeri (PPLN) ke negara selain Jepang; dan kampanye pelatihan vokasi di BLK yang masif. Adapun segi substansi pelatihan meliputi pengembangan dan penerapan teknologi digital dalam layanan bidang pelatihan kerja dan sertifikasi; implementasi pelatihan teknisi di balai besar; fokus pelatihan pada sektor prioritas (manufaktur, pariwisata dan pertanian), dan penerapan fungsi peningkatan produktivitas di BLK-UPTP dan BLK-UPTD.

Sementara dari segi sarana dan fasilitas, fokus pada pemberdayaan dan implementasi 4R BLK. “Aspek pelatihan juga mencakup penyiapan peserta PPLN dapat dioptimalkan di BLK yang menyiapkan Program BLK Komunitas menjadi Inkubasi Bisnis dan Kewirausahaan; dan fokus pelatihan di lima Balai Besar Pelatihan Kerja ke arah peningkatan tenaga kerja professional,” jelas Menteri Ida Fauziyah.

Lebih lanjut Menteri Ida Fauziyah menjelaskan, saat ini sudah terdapat 16 provinsi yang memiliki BLK-UPTP. Artinya, masih ada 18 Provinsi yang belum memiliki BLK-UPTP, termasuk empat provinsi di Sulawesi; yaitu Gorontalo; Sulawesi Utara; Sulawesi Tengah; dan Sulawesi Barat.

Keuntungan bagi daerah dalam pengembangan BLK-UPTP yakni, pembangunan dan operasional pelatihan ditanggung oleh pemerintah pusat (Kemnaker RI); percepatan pembangunan SDM yang berkualitas dan berkelanjutan di provinsi; dan meningkatkan kualitas SDM di provinsi tersebut, sehingga mendorong percepatan peningkatan investasi dan ekonomi di provinsi tersebut.

“Kami berharap ada sinergi, berbagi peran, dan anggaran —jika memang diperlukan. Pemda jangan lepas tangan dan menyerahkan seluruhnya kepada Kemnaker RI, sebab masyarakat yang hendak dibina adalah masyarakat di daerah tersebut, sehingga pembagian peran tersebut sangat penting,” demikian Menteri Ida Fauziyah.

Dicontohkan oleh Menteri Ida Fauziyah, di Sulawesi Tenggara, kerja Kemnaker RI cukup berat. Investasi PT. VDNI di Kawasan Industri Strategis Nasional (KISN) Morosi, misalnya, di satu sisi, Tenaga Kerja Lokal dibutuhkan dalam posisi tertentu. “Tetapi kami ingin memastikan bahwa harus ada transfer of knowledge-nya. Saya sampaikan kepada Kemenko Marves RI, bahwa Kemnaker RI tidak sedikit pun berniat menghambat investasi, kecuali bahwa kami butuh penyesuaian. Sehingga Menko Marves mengerti, bahwa concern saya adalah bagaimana Tenaga Kerja Lokal itu mendapat tempat.”

Ketika itu, salah satu syarat yang dimajukan oleh Menteri Ida Fauziyah adalah investasi PT. VDNI harus diiringi dengan adanya komitmen transfer of knowledge kepada Tenaga Kerja Lokal (TKL) melalui Pelatihan di BLK. Mereka setuju memfasilitasi TKL dengan memperkuat BLK kita. Sharing-nya berupa peralatan dari mereka atau sebaliknya. Nanti kita tagih komitmennya. Saya akan datang ke Sulawesi Tenggara untuk menagih komitmen tersebut,” tegas Menteri Ida Fauziyah.

Sebelum mengakhiri pertemuan, Gubernur Ali Mazi menyerahkan 2 (dua) Surat Gubernur Sultra kepada Menteri Ida Fauziyah, yaitu tentang Persetujuan Hibah Tanah Aset Milik Daerah Pemerintah Provinsi Sultra dan Surat Gubernur tentang Dukungan Peningkatan Status BLK Kendari Menjadi Balai Besar Pelatihan Vokasi Internasional (BBPVI) Sulawesi Tenggara.

Pertemuan Gubernur Ali Mazi dengan Menteri Ida Fauziyah diakhiri dengan sesi foto bersama dan saling memberikan cinderamata dengan disaksikan oleh para pejabat Kemnaker RI dan beberapa pejabat pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.

Tinggalkan Balasan