Memberitakan Dengan Fakta

Satu Warga Buton Tewas Tertembak saat Hendak Dibebaskan dari Kelompok Abu Sayyaf Filipina

Satu Warga Buton Tewas Tertembak saat Hendak Dibebaskan dari Kelompok Abu Sayyaf Filipina
Satu Warga Buton Tewas Tertembak saat Hendak Dibebaskan dari Kelompok Abu Sayyaf Filipina
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengikuti rapat bersama Komisi I DPR RI di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (22/9/2020). Rapat membahas diplomasi vaksin virus Corona (COVID-19), perlindungan WNI di masa pandemi, dan perdagangan Indonesia di masa pandemi. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)

JAKARTA, FAKTASULTRA.ID – La Baa, warga Desa Kamelanta, Kecamatan Kapuntori, Kabupaten Buton, tewas tertembak dalam pertempuran antara tentara Filipina dengan kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Kota Patikul, Provinsi Sulu Selasa (29/9/2020) pagi.

La Baa bersama lima orang WNI lainnya diculik saat sedang menangkap ikan menggunakan kapal kayu di perairan Lahad Datu, Malaysia, 16 Januari 2020.

 “Atas nama pemerintah, saya ingin menyampaikan dukacita mendalam kepada keluarga korban atas meninggalnya WNI tersebut,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pengarahan media secara virtual, Rabu (1/10/2020).

Pada Rabu pukul 08.00 waktu setempat, jenazah telah diterbangkan dari Sulu ke Zamboanga dengan pesawat militer Filipina, kemudian dibawa langsung ke rumah duka Zamboanga.

WNI asal Buton, Sulawesi Tenggara, itu disandera bersama empat rekannya, yaitu Arsyad bin Dahlan (42), Arizal Kastamiran (29), Riswanto bin Hayono (27), dan Edi bin Lawalopo (53).

“Kita akan terus melakukan koordinasi dengan otoritas Filipina mengenai nasib empat sandera lainnya,” kata Retno.

Dalam hal ini, ujar dia, Angkatan Bersenjata Filipina telah memberikan komitmen untuk menemukan dan menyelamatkan WNI yang masih disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.

(sumber : kompas.com)

Tinggalkan Balasan