BUTON,FAKTASULTRA.ID – Mendekati hari raya Idul Fitri atau tepatnya H-2 Lebaran 2020, Pasar Sabho dan Pasar Kaloko kian disesaki pengunjung. Aktivitas jual beli dipasar ini mulai dirasakan khususnya di penjual pakaian.
Pantauan faktasultra.id, lalu lalang warga sambil menenteng barang belanjaan pun terlihat bahkan teriakan pedagang juga tak kalah menggema sepanjang jalan untuk menarik perhatian pembeli.
Salah satu pengunjung, Nani (35), mengatakan hampir setiap tahun ketika Lebaran selalu berbelanja untuk kebutuhan lebaran.
“Selesai puasa keluarga kita setiap tahun pasti merayakannya dengan makan-makan bersama walaupun saat ini ditengah pandemi corona namun tradisi lebaran tidak bisa hilang utamanya makan-makan saat lebaran merayakan kemenangan,” katanya saat berbincang dengan faktasultra.id, kamis(21/05)
Pengunjung lainnya, Yuni (21) juga mengaku pada Lebaran 2020 ini memilih pasar di ibukota Kabupaten Buton sebagai penunjang untuk memenuhi kelengkapan pribadinya. Mulai dari busana muslim, hingga keperluan saat sholat seperti mukena dan sajadah.
“Kita di Pasarwajo beruntung masih bisa melaksanakan salat, makanya kita semangat untuk merayakan idul fitri karena daerah lain dilarang salat berjamaah,” katanya.
Pemerintah daerah mengizinkan pelaksanaan salat idul fitri berjama’ah di lapangan atau di mesjid.
Memang Tidak di pungkiri lagi Pakaian menjadi nomor satu yang paling di cari para pembeli,Karna untuk di kenakan saat idul fitri, berkunjung atau berkumpul bersama keluarga dan kerabat,Hal ini menjadi kebiasaan Muslim menjelang Idul Fitri.
“H-2 Begini memang pembeli pasti banyak mencari pakaian untuk bisa bertemu dan berkumpul bersama keluarga dan kerabat”Ungkap Dino pedagang.
Kata dia tradisi masyarakat saat idul fitri pasti dirayakan dengan gembira makanya warga selalu membeli pakaian baru.
“Intinya Idul Fitri serba baru,”katanya lagi. kamis(21/05/2020).
Dia berharap mudah-mudahan idul fitri ini bisa menjadikan kita sebagai manusia yang lebih baik dan mencintai lingkungan serta wabah virus corona cepat hilang dari muka bumi ini sehingga bisa hidup normal lagi.
Penulis:Joni Iskandar
