Memberitakan Dengan Fakta

Korban Penabrakan PT Wika Hanya Berobat Seadanya di Rumah – Kontraktor Belum Pernah Menjenguk

Korban Penabrakan PT Wika Hanya Berobat Seadanya di Rumah - Kontraktor Belum Pernah Menjenguk
Sadia Mone Korban Penabrakan Truk PT Wika Bitumen hanya berobat seadanya di dalam rumahnya, senin(13/01/2020)

PASARWAJO,FAKTASULTRA.ID – Hampir dua bulan korban penabrakan Truk milik PT Wika Bitumen, Sadia Mone dan Putrinya belum mendapatkan perawatan yang memadai keduanya hanya berobat seadanya di rumahnya.

Ketika ditemui dikediamannya korban Sadia Mone mengatakan hampir dua bulan ini setiap harinya hanya bisa duduk di rumahnya pasalnya kondisi kakinya belum pulih bahkan kalaupun ingin ke ruangan lain di dalam rumahnya terpaksa harus menyeret kakinya.

“Kalau akan pindah ruangan harus menyeret kaki saya, belum bisa berbuat banyak,”katanya.

Dia mengatakan selama ini hanya mengandalkan bantuan anak pertama dan bungsunya serta sanak keluarganya jika ada keperluan karena suaminya sementara berada di Timika untuk bekerja.

Kata dia dari PT Wika sempat memintanya mencari orang agar membantu di rumahnya namun untuk membayar obat saja masih mengandalkan uang pribadi makanya niat itu diurungkan.

“Perusahaan minta cari orang untuk membantu di rumah tapi biayanya dari mana, untuk obat saja saya pakai uang pribadi dulu,”katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan selama ini pihak perusahaan datang hanya memberikan perhatian moril meminta agar ia dan anaknya bersabar atas kejadian tersebut sementara pengobatan seakan diabaikan bahkan tukang urut yang dijanjikan akan didatangkanpun tidak pernah tiba di rumah.

“Kalau disuruh sabar memang bisa sembuh tampa berobat,”kata dia lagi.

Belum lagi kata dia uang yang akan diberikan Rp 75 juta itu diberikan setelah ada somasi yang dikeluarkan pengacara makanya kontraktor memberikan uang tersebut itupun melalui tetangga tidak langsung ke rumah.

“Seandainya sejak awal uang Rp 75 juta itu diberikan mungkin masalah ini tidak seperti sekarang, tapi uang itu diberikan setelah ada somasi selama ini hanya janji – janji terus dan kontraktor tidak pernah sampai dirumah ini melihat kondisi kami,”tutur dia.

Untuk berobat lanjut dia awalnya hanya meggunakan uang Rp 15 juta uang itu kiriman suami dari Timika rencanayan untuk membuat teras rumah yang bocor tapi karena ada musibah makanya uangnya di pakai untuk berobat.

Katanya lagi ada dua tongkat yang dibelinya namun itupun menggunakan uang pribadi dahulu kalau inisiatif dari perusahaan tidak ada sama sekali.

Dia berharap agar segera pulih seperti semula bersama putrinya yang sama-sama tidak bisa berjalan akibat patah pada bagian betisnya.”Saat ini kami hanya bisa berharap agar dapat pengobatan yang baik supaya bisa secepatnya sembuh dan tidak bergantung pada orang,”ujarnya.

Sekedar diketahui Korban ditabrak sejak 24 november lalu oleh truk yang mengangkut aspal milik PT Wika bitumen yang di pihak ketigakan, kejadiannya di Banabungi Pasarwajo Buton.

Tinggalkan Balasan