
BUTON,FAKTASULTRA.ID – Pemerintah Daerah Pemda) Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara menggelar Festival Pangan Lokal Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) yang diikuti tujuh kecamatan di Buton, acara dipusatkan di Aula Kantor Bupati Buton, Jumat (6/12).
Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buton, LM Zilfar Djafar, mengatakan kegiatan ini sangat penting karena berkaitan dengan suatu hal yang mendasar bagi kehidupan umat manusia terkait pangan. Sehingga Ketersedian pangan bagi penduduk di Kabupaten Buton adalah hal penting yang harus diperhatikan bersama.
Menurut Zilfar, sejauh ini keadaan pangan di bumi penghasil aspal masih dapat mengimbangi pertambahan penduduk dengan jumlah pangan yang siap dikonsumsi. “Misalnya berupa beras, ubi kayu dan jagung masih cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok masyarakat,” kata Zilfar, saat membacakan sambutan Bupati Buton.
“Selain itu hal yang mengegembirakan juga adalah sumber daya pangan lokal yang telah lama dijadikan sebagai sumber pangan lokal oleh sebagian masyarakat Buton seperti ubi kayu, talas, ubi jalar, dan jagung masuh cukup berlimpah,” sambungnya.
Berdasarkan data Survei sosial ekonomi nasional (Susenas) tahun 2018, konsumsi energi penduduk Kabupaten Buton mencapai 2.153,60 kilokalori/kapita/hari, konsumsi protein mencapai 61,76 gram/kapita/hari dan skor pola pangan harapan 82,5. angka-angka tersebut mendekati rata-rata nasional dengan pencapaian konsumsi energi 2.164,54 kilokalori/kapita/hari, konsmsi protein 62,91 gram/kapita/hari dan skor pola pangan harapan 87,99.
“Namun demikian, konsumsi beras penduduk kabupaten Buton saat ini mencapai 111,6 kg/kapita/tahun atau berada diatas rata-rata konsumsi beras nasional yaitu 97,1 kg/kapita/tahun,” lanjutnya.
Atas tingginya konsumsi beras penduduk Kabupaten Buton, Jenderal ASN Pemda Buton ini meminta semua pihak untuk berusaha mendorong gerakan peningkatan penganekaragaman pangan melalui pemanfaatan pangan lokal berbasis jagung dan ubi kayu.
Ia juga berharap melalui festival pangan lokal B2SA mampu menumbuhkan minat masyarakat untuk mengolah potensi bahan pangan lokal menjadi pangan sehat dan aman dengan komposisi gizi yang seimbang. Disamping itu memberikan niali ekonomis dan nilai tambah pengolahan dan pemanfaatan produk pangan lokal yang berkelanjutan.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Buton, Delia Montolalu La Bakry, mengatakn festival pangan lokal B2SA bertujuan untuk meningkatkan kesadaran msyarakat akan pentingnya mengkonsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman berbasis sumber daya lokal.
Selain itu, akan lebih mendorong dan meningkatkan kreatifitas masyarakat khususnya ibu-ibu dalam memilih, menentukan dan menciptakan menu yang berkualitasbagi anggota keluarganya dengan memanfaatkan bahan pangan lokal yang ada di daerah, termasuk ada disekitar rumah atau lahan pekarangan.
“Festival pangan lokal tahun ini diarahkan pada penyusunan menu untuk display paket lengkap makan siang atau lunchbox B2SAyang dipilih dari salah satu dari dua klaster pangan pokok yakni jagung dan umbi-umbian dan dispaly produk olahan pangan lokal komersial berupa kudapan atau snak yang memiliki nilai komersial. Adapun peserta festival pangan lokal B2SA adalah TP PKK dari seluruh kecamatan,” tuturnya.