Memberitakan Dengan Fakta

Forum Keserasian Sosial (FKS) Desa Sampuabalo Gelar Dialog Tematik

Forum Keserasian Sosial (FKS) Desa Sampuabalo Gelar Dialog Tematik
Foto bersama, Forum Keserasian Sosial Desa Sampuabalo, pemateri dan para peserta, sabtu(14/12)

BUTON,FAKTASULTRA.ID – Forum Keserasian Sosial Desa Sampuabalo Kecamatan Siotapina Buton
Menggelar dialog telematik dan sarasehan 1 dengan tema program penanggulangan bencana sosial, di gedung kesenian desa Sampuabalo sabtu(14/12).

Kegiatan dialog ini di buka Kadis Kebudayaan Buton Laode Syamsuddin, menghadirkan pemateri dari unsur Kodim Danramil Lasalimu Kapten ARM. La Bondo dan Polres Buton AKP Yulianus, serta Dinas Sosial Kabupaten Buton Djonjo Aebo dan Kesbangpol La Loli diikuti oleh sejumlah elemen dan berbagai lapisan masyarakat yang ada di Desa Sampuabalo.

Hadir mewakili Bupati Buton, Kadis Kebudayaan Buton Laode Syamsuddin dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa program dan kegiatan keserasian dimaksudkan untuk membangun kembali budaya gotong royong sehingga tercipta keserasian sosial.

“Melalui forum ini kita wariskan nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi kita agar jangan menghilang bahwa kita punya nilai itu,”ujarnya.

Diharapkan setelah kegiatan pembangunan melalui program keserasian sosial ini selesai masyarakat dapat menjaga saling menghormati sehingga tidak terjadi lagi konflik bagi masyarakat di Desa Sampuabalo.

Senada dengan itu Kepala Dinas Sosial mellaui Sekdin Djonjo Aebo menyebut Program Keserasian Sosial merupakan program Kementerian Sosial RI dalam penanganan masalah konflik sosial yang bertujuan untuk menciptakan suatu tatanan kehidupan sosial yang harmonis dilandasi kebersamaan.

“Tujuan mendasar dari Program Keserasian sosial ini pada prinsipnya bagaimana kita mencegah terjadinya konflik sosial serta menjaga keharmonisan ditengah-tengah masyarakat” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa pemerintah daerah sudah mengelontorkan bantuan untuk Program Keserasian Sosial dari Kemensos, Anggaran dari program ini pengelolaannya murni ditangani langsung oleh Forum Keserasian Sosial Desa Sampuabalo.

Kepala Desa Sampuabalo,Jadihin bersyukur dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Sosial, Bupati, Dinas Sosial Kabupaten dan Provinsi, sehingga masyarakat Desa Sampuabalo juga bisa merasakan manfaat dari Program Keserasian Sosial Kementerian Republik Indonesia.

Kapolres Buton melalui Kasat Intel Polres Buton AKP Yulianus mengatakan salah satu pemicu terjadinya konflik adalah
Miras namun beruntung beberapa waktu lalu Desa Sampuabalo sudah mendeklarasikan bebas miras dan judi di kampungnya.

“Miras pemicu hal-hal yang bertentangan dengan hukum,”ujarnya.

Dia mengapresiasi masyarakat tokoh adat, agama yang telah mendeklarasikan desa Sampuabalo bebas miras dan judi
sehingga program pembangunan dan situasi kamtibmas bisa terjaga selamanya.

Dia juga mengingatkan dampak konflik terjadi itu banyak diantaranya terjadi perselisihan, keretakan hubungan, perubahan individu rasa dendam dan saling curiga, kerusakan harta benda, hambatan pembangunan.

Untuk itu dia berpesan kalau terjadi persoalan individu jangan melibatkan kelompok lainnya sehingga tidak meluas dan sebelum ke rana hukum diselesaikan di desa sehingga tidak ada yang di penjara.

“Kalau tidak bisa diatasi di desa bisa diteruskan ke Polsek dan Kades harus punya power bersama – sama tokoh pemuda,”tuturnya.

Danramil Lasalimu Kapten ARM La Bondo mengatakan perlu penerapan nilai pancasila sebagai upaya untuk membangkitkan kembali kearifan lokal masyarakat sampuabalo

“Bagaimana nilai pancasila bisa diterapkan,
pertama memperlakukan manusia sesuai harkat martabatnya sebagai makluk TYME, pada dasarnya semua sama makhluk ciptaan tuhan, Mengakui persamaan derajat tanpa perbedaan suku sama kedudukannya, Intinya sesuai pancasila mengakui persamaan derajat,”terangnya.

Untuk itu dia meminta agar semua individu tidak saling bermusuhan, pasalnya semua individu makhluk sosial yang pasti punya kebutuhan dan tidak bisa sendiri.

Plt Kadis Kesbangpol La Lodi mengatakan di zaman now atau zaman millenial saat ini semua serba menggunakan barang canggih namun perlu kiranya di bentuk forum diskusi.

“Forum koja-koja dengan diskusi kita hidupkan lagi, jika ada masalah tidak ada artinya menang pasti berurusan dengan hukum dan kalah meratapi kesedihan,”ujarnya.

Tinggalkan Balasan